Sorot Gunungkidul
Karangmojo,(sorotgunungkidul.com)--Berdirinya
Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul ternyata
berawal dari peleburan 3 kelurahan, yaitu Kulwa, Banyubening, dan
Grogol. Demikian ungkap tim penelusur sejarah berdirinya desa Bejiharjo,
Bahron Rosyid, S.Pd, M.M saat acara malam tirakatan menyongsong Hari
Jadi Desa Bejiharjo ke-67 di balai desa setempat, Senin (10/06/2013).
“Kelurahan
Kulwa membawahi 6 padukuhan yakni Kulwo, Ngringin, Gunungsari, Seropan,
Gunungbang, dan Sokoliman dipimpin lurah Mangun Utomo. Kelurahan
Banyubening terdiri dari 7 padukuhan meliputi Banyubening, Karangmojo,
Kedunggupit, Karanglor, Bulu, Bonjing, dan Gelaran dengan lurah Hardjo
Sutaso. Sedang Kelurahan Grogol terdiri dari 6 padukuhan yaitu Grogol I –
Grogol V dengan lurah Sastro Tukidjo,” terang Bahron Rosyid.
Setelah dilebur, kata dia, 3 kelurahan itu berganti nama menjadi Bejiharjo yang kini terdiri dari 20 padukuhan. Istilah Bejiharjo sendiri berasal dari kataBeji (sumber air) dan Kerta Raharja (kemakmuran). Sehingga
Bejiharjo dapat diartikan sebagai bentuk pencerminan melimpahnya sumber
–sumber air di wilayah setempat yang diharapkan mampu menjadikan
masyarakatnya semakin subur, makmur dan kerta raharja.
Berdasarkan
kajian tim penelusur sejarah Hari Jadi Desa Bejiharjo, bahwa Kelurahan
Bejiharjo zaman dulu telah mulai melaksanakan kegiatan pemerintahan pada
hari Selasa Wage, 11 Juni 1946. Maka, sesuai Peraturan Desa Bejiharjo
Nomor I Tahun 2013 tertanggal 8 Maret 2013 telah ditetapkan bahwa setiap
tanggal 11 Juni merupakan hari jadi Desa Bejiharjo.
Menurut
keterangan tim penelusur sejarah, Desa Bejiharjo hingga saat ini telah
dipimpin oleh 6 kepala desa meliputi Djojo Deksono (1946 – 1949), Hardjo
Sutaso (1949 – 1964), Suprijo (1964 – 1965), Luwarjana (1966 – 1996),
Tukardjo (1996 – 2004), serta Yanto (2004 – 2014).
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !